Medellín : Urban Transformation and Social Innovation
Selama tinggal beberapa bulan di Colombia, sambil belajar bahasa Spanyol, tak lupa saya juga mengunjungi beberapa tempat. Salah satunya yang saya kunjungi kali ini adalah Kota Medellin, yaitu kota yang menurut saya sangat metropolitan di Colombia, tak heran Medellin juga merupakan kota terbesar kedua di Colombia, serta merupakan kota tempat tinggal popular setelah Bogota. Saya tinggal di Cartagena selama di Colombia, kemudian untuk pergi ke Medellin sebenarnya saya bisa menggunakan bus maupun pesawat. Saya berangkat ke Medellin pada tanggal 11 Oktober 2018, kemudian kembali lagi ke Cartagena pada tanggal 15 Oktober 2018.
During a few months in Colombia, while learning Spanish, I also visited several places. One of them that I visited this time was the City of Medellin, which is a city that in my opinion is very metropolitan in Colombia, no wonder Medellin is also the second largest city in Colombia, and is a popular residence after Bogota. I lived in Cartagena while in Colombia, then to go to Medellin actually I could use a bus or plane. I left for Medellin on October 11, 2018, then returned to Cartagena on October 15, 2018. 

Dari segi cuaca menurut pengalaman saya Medellin berada di pertengahan meskipun kota ini dikelilingi oleh pegunungan, hanya ketika malam hari dan pagi hari saya merasakan cuacanya sangat dingin, ketika di siang sampai sore hari cuaca cukup sedang dan tidak terlalu panas sehingga kalian bisa menikmati indahnya kota Medellin di siang hari.
In terms of weather in my experience Medellin is in the middle even though the city is surrounded by mountains, only at night and morning I feel the weather is very cold, when in the afternoonthe weather is quite moderate and not too hot so you can enjoy the beautiful city of Medellin at noon.
Ada hal yang membuat saya tertarik mengenai transformasi kota Medellin yang menjadi benchmark mengenai Urban Transformation dan Social Innovation di dunia. Bahkan pada tahun 2012 Medellin meraih penghargaan sebagai kota paling inovatif di dunia, tak heran hanya selang waktu beberapa tahun Medellin bisa bertransformasi menjadi kota yang aman, lebih inklusif dan makmur. Beberapa orang percaya pada tahun 2003 saat terpilihnya Sergio Fajardo sebagai walikota Medellin membawa banyak perubahan untuk kota Medellin. Hal yang paling utama yang diterapkan oleh Fajardo adalah melibatkan partisipasi warga sipil sebagai perencana dan pelaksana dalam transformasi kota medellin secara keseluruhan. Peranan beberapa orang yang termasuk ke dalam Group 50 yang ikut serta dalam sumbangsihnya membantu Fajardo membangun kota, dimana mereka terdiri dari berbagai bidang baik dari pendidikan, ekonomi, maupun tata kota.
There are things that make me interested about the transformation of the city of Medellin which has become a benchmark on Urban Transformation and Social Innovation in the world. Even in 2012 the Medellin get award as the most innovative city in the world, it's no wonder that only an interval of few years Medellin can transform into a city that is safe, more inclusive and prosperous. Some believe in 2003 when the election of Sergio Fajardo as mayor of Medellin brought many changes to the city of Medellin. The most important thing implemented by Fajardo is to involve the participation of citizens as planners and implementers in the transformation of the city of Medellin as a whole. The role of several people included in Group 50 who participated in his contribution helped Fajardo build the city, where they consisted of various fields both from education, economics, and urban planning.
Ada hal yang membuat saya tertarik mengenai transformasi kota Medellin yang menjadi benchmark mengenai Urban Transformation dan Social Innovation di dunia. Bahkan pada tahun 2012 Medellin meraih penghargaan sebagai kota paling inovatif di dunia, tak heran hanya selang waktu beberapa tahun Medellin bisa bertransformasi menjadi kota yang aman, lebih inklusif dan makmur. Beberapa orang percaya pada tahun 2003 saat terpilihnya Sergio Fajardo sebagai walikota Medellin membawa banyak perubahan untuk kota Medellin. Hal yang paling utama yang diterapkan oleh Fajardo adalah melibatkan partisipasi warga sipil sebagai perencana dan pelaksana dalam transformasi kota medellin secara keseluruhan. Peranan beberapa orang yang termasuk ke dalam Group 50 yang ikut serta dalam sumbangsihnya membantu Fajardo membangun kota, dimana mereka terdiri dari berbagai bidang baik dari pendidikan, ekonomi, maupun tata kota.

Salah satu yang paling terkenal dari Medellin urban transformation adalah adanya metro cable yang menjadi salah satu publik transportasi (cable cars) pertama di dunia yang menghubungkan masyarakat low-income yang tinggal di wilayah yang melekat di sisi lembah dengan pusat kota Medellin. Dengan adanya transformasi ini menciptakan inovatif sederhana yang sangat berdampak kepada masyarakat miskin agar berkurangnya isolasi dan menciptakan keadilan untuk semua kalangan. Konektivitas adalah salah satu hal yang paling utama yang menjadi kunci perubahan kota Medellin dengan melakukan tindakan dan inisiatif agar berkurangnya kemiskinan dan ketidaksetaraan serta terciptanya inklusif sosial.
One of the most well-known of the Medellin urban transformation is the existence of a metro cable which became one of the world's first public transportation cars (cable cars) connecting low-income people living in areas attached to the side of the valley with downtown Medellin. This transformation creates simple innovations that greatly impact the poor so that they reduce isolation and create justice for all people. Connectivity is one of the most important things that has become a key change in the city of Medellin by taking actions and initiatives to reduce poverty and inequality and create social inclusion.

Banyak fakta mengatakan bahwa jika pendidikan juga merupakan salah satu kunci dalam perubahan kota-kota di dunia, semakin terdidik warganya maka semakin banyak sumber daya manusia yang dapat membantu untuk terciptanya perubahan. Salah satunya program yang dijalankan oleh Fajardo adalah “Medellín, la más educada”yang berlangsung dari tahun 2004-2007 sebagai sarana untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan dan untuk sepenuhnya memanfaatkan dan mengembangkan potensi masyarakat.
Many facts say that if education is also one of the keys in the change of cities in the world, the more educated its citizens, the more human resources can help to create change. One of the programs run by Fajardo is "Medellín, la más educada" or "Medellin the most educated" which took place from 2004-2007 as a means to reduce poverty and inequality and to fully utilize and develop the potential of the community.
Perencanaan kota lainnya yang berhasil dilakukan oleh kota Medellin adalah mengubah sudut pandang eskalator yang biasanya hanya kita jumpai di dalam ruangan saja seperti mall, di Medellin city planner membuat perubahan baru dalam menciptakan eskalator di luar ruangan dan menghubungkan masyarakat low-income di Comuna 13 di setiap sudutnya yang terletak di lokasi tercuram dan dikelilingi oleh pegunungan.
Perencanaan kota lainnya yang berhasil dilakukan oleh kota Medellin adalah mengubah sudut pandang eskalator yang biasanya hanya kita jumpai di dalam ruangan saja seperti mall, di Medellin city planner membuat perubahan baru dalam menciptakan eskalator di luar ruangan dan menghubungkan masyarakat low-income di Comuna 13 di setiap sudutnya yang terletak di lokasi tercuram dan dikelilingi oleh pegunungan.
Other city planning that was successfully carried out by the city of Medellin was to change the point of view of the escalator which is usually only encountered indoors like a mall, in Medellin city planner made new changes in creating outdoor escalators and connecting the low-income community at Comuna 13 in each the corners are steep and surrounded by mountains.
0 komentar