Black Moustache

Medellín : Urban Transformation and Social Innovation


Selama tinggal beberapa bulan di Colombia, sambil belajar bahasa Spanyol, tak lupa saya juga mengunjungi beberapa tempat. Salah satunya yang saya kunjungi kali ini adalah Kota Medellin, yaitu kota yang menurut saya sangat metropolitan di Colombia, tak heran Medellin juga merupakan kota terbesar kedua di Colombia, serta merupakan kota tempat tinggal popular setelah Bogota. Saya tinggal di Cartagena selama di Colombia, kemudian untuk pergi ke Medellin sebenarnya saya bisa menggunakan bus maupun pesawat. Saya berangkat ke Medellin pada tanggal 11 Oktober 2018, kemudian kembali lagi ke Cartagena pada tanggal 15 Oktober 2018.

During a few months in Colombia, while learning Spanish, I also visited several places. One of them that I visited this time was the City of Medellin, which is a city that in my opinion is very metropolitan in Colombia, no wonder Medellin is also the second largest city in Colombia, and is a popular residence after Bogota. I lived in Cartagena while in Colombia, then to go to Medellin actually I could use a bus or plane. I left for Medellin on October 11, 2018, then returned to Cartagena on October 15, 2018. 

Kali ini saya memilih pesawat, karena waktu itu saya dapat tiket yang lumayan murah dan hampir sama dengan harga tiket bus. Untuk biaya bus mungkin sekitar 80.000 – 100.000 COP atau sekitar 400.000-500.000 rupiah. Sementara waktu itu saya dapat tiket pesawat 160.000 COP atau sekitar 800.000 rupiah. Harga tiket pesawat untuk ke Medellin dari Cartagena berkisar 1.000.000 – 2.000.000 rupiah. Sementara dari ibu kota, yaitu Bogota mungkin harga tiket juga tidak begitu jauh beda. Untuk menggunakan bus bisa memakan waktu 1 hari dengan perjalanan yang amat jauh dari Cartagena, sementara dengan menggunakan pesawat berkisar 1 – 1,5 jam. Bandara Internasional José María Córdova , yaitu Bandara yang ada di Medellin agak sedikit jauh dari pusat kota, dimana jaraknya memakan waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai ke pusat kota. Ketika sampai di Bandara, anda bisa menaiki Bus Bandara dengan biasa sekitar 9000 COP – 10.000 COP atau sekitar 45.000-50.000 rupiah, dimana anda akan turun di San Diego Mall, kemudian dari San Diego kita bisa menaiki taksi, transportasi online, ataupun metro. Nah waktu itu saya tiba pada malam hari, sehingga pemandangan yang saya lihat hanya lampu-lampu kota yang menghiasi kota medellin, saya menaiki taksi untuk sampai di hostel tempat saya menginap yaitu di daerah Belen Rosales, kebetulan hostel saya agak sedikit jauh dari Centro. Waktu itu saya punya teman yang dulunya pernah tinggal di Indonesia dan dia memiliki hostel di Medellin, sehingga saya dapat gratis untuk tempat tinggal selama saya di Medellin. Untuk biaya hostel di Medellin berkisar dari 35.000 COP atau mulai dari  175.000 Rupiah sampai yang paling mahal juga ada, teman saya dari program yang sama kebetulan juga mengunjungi Medellin, mereka menginap di Purple Monkey Hostel di daerah El Poblado, dimana di daerah ini juga terdapat banyak hostel lainnya dan termasuk daerah yang aman di Medellin. Untuk kisaran hotel disana juga masih terjangkau dan bagus untuk stay selama beberapa hari.
This time I chose a plane, because at that time I got a ticket that was pretty cheap and almost the same as the price of a bus ticket. For bus fees maybe around 80,000 - 100,000 COP or around 400,000-500,000 rupiah. While I was able to get a flight ticket 160,000 COP or about 800,000 rupiah. The price of plane tickets to Medellin from Cartagena ranges from 1,000,000 - 2,000,000 rupiah. While from the capital city, Bogota, ticket prices may not be that much different either. To use the bus, it can take 1 day with a very long journey from Cartagena, while using a plane ranging from 1 - 1.5 hours. International Airport José María Córdova, which is the airport in Medellin is a bit far from the city center, where the distance takes approximately 1 hour to get to the city center. When you arrive at the airport, you can take an ordinary Airport Bus around 9000 COP - 10,000 COP or around 45,000-50,000 rupiah, where you will get off at San Diego Mall, then from San Diego we can take a taxi, online transportation, or the metro. Now when I arrived at night, so the view that I saw was only the lights of the city that adorn the city of Medellin, I took a taxi to get to the hostel where I was staying, namely in the Belen Rosales area, my hostel is a little bit far from Centro. At that time I had a friend who used to live in Indonesia and he had a hostel in Medellin, so that I could be free to stay as long as I was in Medellin. For hostel costs in Medellin ranging from 35,000 COP or starting from 175,000 Rupiah to the most expensive. there are also my friend from the same program also visit Medellin, they stay at the Purple Monkey Hostel in El Poblado area, where in this area there are also many other hostels and includes a safe area in Medellin. For the range of hotels there are also still affordable and good to stay for several days.
Dari segi cuaca menurut pengalaman saya Medellin berada di pertengahan meskipun kota ini dikelilingi oleh pegunungan, hanya ketika malam hari dan pagi hari saya merasakan cuacanya sangat dingin, ketika di siang sampai sore hari cuaca cukup sedang dan tidak terlalu panas sehingga kalian bisa menikmati indahnya kota Medellin di siang hari.
In terms of weather in my experience Medellin is in the middle even though the city is surrounded by mountains, only at night and morning I feel the weather is very cold, when in the afternoonthe weather is quite moderate and not too hot so you can enjoy the beautiful city of Medellin at noon. 


Ada hal yang membuat saya tertarik mengenai transformasi kota Medellin yang menjadi benchmark mengenai Urban Transformation dan Social Innovation di dunia. Bahkan pada tahun 2012 Medellin meraih penghargaan sebagai kota paling inovatif di dunia, tak heran hanya selang waktu beberapa tahun Medellin bisa bertransformasi menjadi kota yang aman, lebih inklusif dan makmur. Beberapa orang percaya pada tahun 2003 saat terpilihnya Sergio Fajardo sebagai walikota Medellin membawa banyak perubahan untuk kota Medellin. Hal yang paling utama yang diterapkan oleh Fajardo adalah melibatkan partisipasi warga sipil sebagai perencana dan pelaksana dalam transformasi kota medellin secara keseluruhan. Peranan beberapa orang yang termasuk ke dalam Group 50 yang ikut serta dalam sumbangsihnya membantu Fajardo membangun kota, dimana mereka terdiri dari berbagai bidang baik dari pendidikan, ekonomi, maupun tata kota.

There are things that make me interested about the transformation of the city of Medellin which has become a benchmark on Urban Transformation and Social Innovation in the world. Even in 2012 the Medellin get award as the most innovative city in the world, it's no wonder that only an interval of few years Medellin can transform into a city that is safe, more inclusive and prosperous. Some believe in 2003 when the election of Sergio Fajardo as mayor of Medellin brought many changes to the city of Medellin. The most important thing implemented by Fajardo is to involve the participation of citizens as planners and implementers in the transformation of the city of Medellin as a whole. The role of several people included in Group 50 who participated in his contribution helped Fajardo build the city, where they consisted of various fields both from education, economics, and urban planning. 
Salah satu yang paling terkenal dari Medellin urban transformation adalah adanya metro cable yang menjadi salah satu publik transportasi (cable cars) pertama di dunia yang menghubungkan masyarakat low-income yang tinggal di wilayah yang melekat di sisi lembah dengan pusat kota Medellin. Dengan adanya transformasi ini menciptakan inovatif sederhana yang sangat berdampak kepada masyarakat miskin agar berkurangnya isolasi dan menciptakan keadilan untuk semua kalangan. Konektivitas adalah salah satu hal yang paling utama yang menjadi kunci perubahan kota Medellin dengan melakukan tindakan dan inisiatif agar berkurangnya kemiskinan dan ketidaksetaraan serta terciptanya inklusif sosial. 
One of the most well-known of the Medellin urban transformation is the existence of a metro cable which became one of the world's first public transportation cars (cable cars) connecting low-income people living in areas attached to the side of the valley with downtown Medellin. This transformation creates simple innovations that greatly impact the poor so that they reduce isolation and create justice for all people. Connectivity is one of the most important things that has become a key change in the city of Medellin by taking actions and initiatives to reduce poverty and inequality and create social inclusion. 

Banyak fakta mengatakan bahwa jika pendidikan juga merupakan salah satu kunci dalam perubahan kota-kota di dunia, semakin terdidik warganya maka semakin banyak sumber daya manusia yang dapat membantu untuk terciptanya perubahan. Salah satunya program yang dijalankan oleh Fajardo adalah “Medellín, la más educada”yang berlangsung dari tahun 2004-2007 sebagai sarana untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan dan untuk sepenuhnya memanfaatkan dan mengembangkan potensi masyarakat. 
Many facts say that if education is also one of the keys in the change of cities in the world, the more educated its citizens, the more human resources can help to create change. One of the programs run by Fajardo is "Medellín, la más educada" or "Medellin the most educated" which took place from 2004-2007 as a means to reduce poverty and inequality and to fully utilize and develop the potential of the community. 
Perencanaan kota lainnya yang berhasil dilakukan oleh kota Medellin adalah mengubah sudut pandang eskalator yang biasanya hanya kita jumpai di dalam ruangan saja seperti mall, di Medellin city planner membuat perubahan baru dalam menciptakan eskalator di luar ruangan dan menghubungkan masyarakat low-income di Comuna 13 di setiap sudutnya yang terletak di lokasi tercuram dan dikelilingi oleh pegunungan.
Other city planning that was successfully carried out by the city of Medellin was to change the point of view of the escalator which is usually only encountered indoors like a mall, in Medellin city planner made new changes in creating outdoor escalators and connecting the low-income community at Comuna 13 in each the corners are steep and surrounded by mountains. 





Share:

0 komentar